-->

Sang Naga

Kanjeng Panembahan ri Pawitran, mohon petunjuk paduka : Sesungguhnya berapa jumlah "Naga" yang hendak kita bangunkan ini ? Dan mengapa semesta harus seheboh ini kondisinya ?
Akupun tersenyum sambil memandang hamparan semesta dari atas ketinggian puncak Pawitran yang berselang seling tertutup kabut tertiup semilir angin.
Dan akupun menjawab lirih : Kita membawa pulang 10 pataka utama Wilwatikta ke Kedaton Kahuripan, dan ada 9 yang berwujud naga. Apakah kalian paham artinya ?
Sesungguhnya Naga yang kita bangunkan adalah 1, Naga Nuswantara yang merupakan penjaga kejayaan Nuswantara. Dan saat ini sedang dalam tidur panjangnya karena bertapa. Ketahuilah 9 pataka itu mewakili sang pembawa genta pembangun Naga. Mereka adalah pemimpin yang linuwih dibidangnya. Pada saatnya nanti mereka akan bertemu dan bersatu dalam dharma yang sama, membunyikan genta dengan kerasnya untuk membangunkan sang Naga dari tidur panjangnya.
Kalau saat ini semesta heboh dan berguncang, itu karena sang pembawa genta membunyikan genta dalam ketidak beraturan irama. Mereka sedang saling mencari dimana posisi pembawa genta lainnya. Dunia mengenalnya sebagai tahapan Gara-gara.
Maka itu wahai putera-puteri nagari, siapkan dirimu di jalannya dharma. Saat nanti kalian mendengar riuhnya suara genta serentak membangunkan Naga Nuswantara, kalian sudah pada posisi yang benar menyambut kejayaan yang bangun di negerimu Nuswantara ini.
NOGO MULUK SINONGGO NAWA JALMO : Naga terbang dalam kejayaan disangga sembilan pemimpin utama.
Illustrasi :
Candi Naga di kompleks Candi Palah (Panataran), Blitar - Jawa Timur.